ANALISIS FAKTOR RISIKO KELELAHAN PADA PEKERJA MUDA DI PROYEK KONSTRUKSI PT. ABC

  • Made Adhyatma Prawira Natha Kusuma Universitas Bali Internasional
  • Indri Hapsari Susilowati Universitas Bali Internasional
Keywords: Kelelahan, pekerja muda, konstruksi

Abstract

Kelelahan merupakan konsekuensi dari pekerjaan yang menurunkan kapasitas kerja fisik maupun mental dan menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan pada bidang konstruksi. Kelelahan dapat terjadi pada pekerja berbagai rentang usia, termasuk pekerja muda usia 15-24 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kelelahan meliputi usia, status gizi (Indeks Masa Tubuh), status kesehatan, masa kerja, jam kerja, waktu istirahat, kebiasaan olahraga, konsumsi kafein, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, kualitas tidur, kepuasan kerja, tuntutan di tempat kerja, kontrol terhadap pekerjaan, dukungan sosial dan stres kerja terhadap kelelahan kerja itu sendiri pada pekerja muda di proyek konstruksi. Penelitian dilakukan pada pekerja muda proyek konstruksi PT. ABC di Bali (3 proyek konstruksi), melibatkan 212 pekerja muda. Rancangan penelitian ini adalah analitik semi kuantitatif dengan cross-sectional study. Instrumen yang digunakan meliputi Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Sleep Hygiene Index untuk melihat higiene tidur dan kuesioner adaptasi dari Copenhagen penilaian lebih lanjut dan perbaikan untuk mencegah terjadinya kelelahan berkelanjutan yang Psychosocial Questionnaire-III. Hasilnya menunjukkan sebagian besar responden dalam kategori kelelahan sedang (69,34%) dengan gejala kelelahan tertinggi yaitu merasa haus (52,95%). Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik mendapatkan variabel konsumsi alkohol memiliki hubungan bermakna terhadap kelelahan dengan nilai OR=2,41, artinya pekerja yang mengkonsumsi alkohol 2,41 kali lebih berisiko mengalami kelelahan dari pada yang tidak mengkonsumsi alkohol. Begitu juga variabel stres menunjukkan adanya hubungan bermakna terhadap kelelahan dengan nilai OR=4,99, artinya pekerja yang stres 4,99 kali lebih berisiko mengalami kelelahan daripada yang tidak stress. Disimpulkan secara umum, kelelahan pada pekerja muda di sektor konstruksi dalam kondisi yang membutuhkan merupakan risiko kritis terjadinya kecelakaan kerja.

References

1. International Labour Organization. 2018. Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda. Jakarta: Organisasi Perburuhan International, Kantor Jakarta.
2. Fischer, Frida, et.al. 2005. Job Control, Job Demands, Social Support at Work and Health Among Adolessscent Workers. Rev Saude Publica 2005;39 (2): 245-53,
3. Turner, Nick, et.al. 2015. Prevalence and Demographic Differences in Microaccidents and Safety Behaviour Among Young Worker in Canada. Journal of Safety Research, Volume 53 (2015), pages 39-43.
4. Tana, Lusianawaty, dkk. 2015. Determinan Kejadian Cedera pada Kelompok Pekerja Usia Produktif di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 43, No. 3, September 2015, Hal. 183-194.
5. Hanvold, et.al. 2016. Young Workers and Sustainable Work Life. ISSN: 0908-6692. Denmark: Nordic Council of Ministers.
6. Robin, et.al. 2011. Young People and Work. England: Ashgate Publishing Limited.
7. Kurniawidjaja, L. M. 2015. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta: UI Press.
8. Paterson, Jessica Louise, et.al. 2015. Occupational Fatigue and Other Health and Safety Issues for Young Australian Workers: An Exploratory Mixed Methods Study. Journal Indutrial Health Volume 53 (2015), Pages 293-299.
9. Victoria State Government. 2017. A Guide to Managing Safety Civil Construction Industry Standard. Diakses melalui: www.worksafe.vic.gov.au
10. Hastuti, D. D. Hubungan Antara Lama Kerja dengan Kelelahan pada Pekerja Konstruksi di PT. Nusa Raya Cipta Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang (Skripsi).
11. Ramdan. I. M. 2016. Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Konstruksi Informal di Kelurahan “X” Kota Samarinda. Jurnal MKMI, Vol. 12, No. 1, Maret 2016
12. Dewi, N. G. K. 2017. Tingkat Kejadian Kelelahan Kerja pada Buruh Bangunan di Proyek Como Echo Beach Hotel PT. Tunas Jaya Sanur Bali Tahun 2017. Denpasar: Universitas Udayana (Skripsi).
13. Chelsia, A. 2019. Pengaruh Umur, Masa Kerja, dan Pemakaian APT Terhadap Ambang Pendengaran Tenaga Kerja Kontruksi Kapal. Jurnal Gema Lingkungan Kesehatan Vol. 12, No. 1 Januari 2019.
14. Tarwaka. 2014. Ergonomi Industri, Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja (II). Surakarta: Harapan Press.
15. Jayanthi, P. P. 2019. Analisis Perbedaan Uji Kelelahan Secara Subjektif dan Objektif pada Pekerja Light Rail Transit (LRT) PT. X Tahun 2019. Depok: Universitas Indonesia (Tesis)
16. Grandjean, E. 1997. Fitting the Task to the Man (Fifth). London: Taylor and Francis.
17. Chan, M. 2011. Fatigue: The most critical accident risk in oil and gas construction. Constr. Manage. Econ. 29 (4): 341–353. https://doi.org/10.1080/01446193.2010.545993.
18. Ningsih, S. N. P, dkk. 2018. Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Pada Pekerja Dipo Lokomotif PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO). Vol. 3, No. 1, Oktober 2018. ISSN Online: 2541-5727.
19. Elia, Gilbert. 2016. Pengaruh Kopi Terhadap Kelelahan Otot Pada Sprint 100 Meter. Semarang: Artikel Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
20. Arfani, Yola Bella , dkk. 2019. Faktor Kelelahan Kerja Subjektif Pada Pekerja Pelayanan Dock Gali PT PAL Indonesia (Persero). Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health. Vol. 4, No. 1, Oktober 2019. ISSN Online: 2541-5727.
21. Theron, W. J. & Van Heerden, G. M. J. 2011. Fatigue knowledge-a new lever in safety management. Journal of the Southern African Institute of Mining and Metallurgy, vol. 111, no. 1, pp. 1–10
22. Al-Sayegh, N, Al-Obaidi, S, & Nadar, M. 2014. Smoking Impact on Grip Strength and Fatigue Resistance: Implications for Exercise and Hand Therapy Practice, Journal of Physical Activity and Health, vol. 11, no. 5, pp. 1025–1031, .
23. Kurniawan, Willy F dkk. 2015. Studi Tentang Upah dan Upah Lembur Tenaga Kerja Pada Proyek Konstruksi Bangunan Bertingkat Tinggi. Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil. Vol. 2 No. 2, 1 Agustus 2015.
24. Gosling, J. A et al. 2014. The influence of job stress, social support and health status on intermittent and chronic sleep disturbance: An 8-year longitudinal analysis. Sleep Medicine, vol. 15, no. 8, pp. 979–985, http://dx.doi.org/10.1016/j.sleep.2014.04.007.
Published
2023-01-25