ANALISIS PROGRAM TB PARU DI PUSKESMAS SUNGAI SALAK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN 2022

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden Tuberkulosis (8,8 Juta-12 Juta) yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk. Lima negara dengan kasus insiden tertinggi yaitu India, Indonesia, Cina, Philipina, dan Pakistan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifiaksi. Mengelola. Memprioritaskan dan merencanakan alternative pemecahan masalah Berdasarkan data dari Puskesmas Sungai Salak Pada tahun 2020 penderita TB paru 12 orang, kemudian Tahun 2021 penderita TB Paru berjumlah 14 orang, dan pada tahun 2022 penderita Tb Paru 10 orang. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan Rapid Assessment Procedures (RAP). Informen dari penelitian ini adalah penanggung jawab program TB Paru. Kepala Puskesmas dan Kader Tb Paru Dari penelusuran data dan informasi yang didapat melalui wawancara, observasi, pengamatan secara langsung dan penelusuran dokumen pada Program TB paru ditemukan identifikasi permasalahan adalah Rendahnya Cakupan Penemuan Kasus TB Paru, Masalah Kurangnya Anggaran, Masalah Kurangnya SDM (Kader), Masalah Kurangnya Sosialisasi dikarenakan beberapa permasalahan seperti kurangnya koordinasi lintas program yang belum berjalan, kurangnya anggaran yang tersedia dalam pengelolaan Program TB Paru yang harus segera diatasi. Diharapkan penambahan kader untuk program TB Paru di Puskesmas.