ANALISIS RENDAHNYA CAPAIAN CASE DETECTIO RATE (CDR) TB PARU DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN
Abstract
Peningkatan jumlah kasus Tuberkulosis (TB) Paru dari tahun ke tahun dapat disebabkan sulitnya penemuan kasus baru BTA positif pada penderita TB Paru atau disebut dengan Case Detection Rate (CDR). Kondisi yang ada memerlukan upaya program untuk penanggulangan TB sehingga mampu memerangi penyakit TB. Tujuan penulisan ini ntuk mengetahui penyebab rendahnya Case Detection Rate (CDR) TB Paru Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan. Metode yang digunakan pada proses penelitian ini adalah metode kualitatif dengan design rapid assessment procedure melalui wawancara mendalam (Indepth Interview) terhadap informan agar diketahui secara jelas dan mendalam. Berdasarkan metode USG, maka didapatkan prioritas masalah mengenai rendahnya capaian CDR TB Paru di Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan. Dari prioritas masalah ini dibuat suatu diagram fish bone, dan diketahui beberapa penyebabnya adalah dari man, money, methode, material, dan environment. Alternatif dan pemecahan masalah yang diusulkan yaitu dengan, Melakukan monitoring dan evaluasi ke Puskesmas untuk peningkatan kemampuan petugas melakukan sosialisasi CDR TB paru, Kolaborasi dengan bidang promosi kesehatan untuk koordinasi penyuluhan ke masyarakat, Mengusulkan pelatihan terkait CDR TB Paru, Mengusulkan peningkatan anggaran CDR TB Paru, Kolaborasi dengan lintas sektor yang ada di Kecamatan untuk meningkatkan dukungan masyarakat, Mengusulkan permohonan Bahan dan alat pemeriksaan CDR TB Paru, dan Koordinasi dengan Kepala Puskesmas dan Pj. Program TB Paru untuk penyediaan ruangan pemeriksaan sesuai SOP. Bagi Kepala Dinas Kesehatan disarankan eminta dukungan lintas sektoral untuk meningkatkan pelayanan CDR TB Paru, melakukan advokasi kepada Dinas terkait, dan melakukan pengadaan poster-poster, buku, leaflet yang berhubungan dengan CDR TB Paru. Bagi Pemegang program disarankan untuk melakukan kolaborasi antara program, mengusulkan peningkatan anggaran CDR TB Paru, dan mengusulkan permohonan bahan dan alat pemeriksaan CDR TB Paru.
References
Abbas Akhmadi, et al 2012, Kinerja Petugas TB dalam Pencapaian Angka Kesembuhan TB Paru di Puskesmas Kabupaten Sidrap Tahun 2012, Januari, hal 1-14, Makassar.
Astri Pratiwi Duhri et al, 2012, Kinerja Petugas Puskesmas dalam penemuan penderita TB Paru di Puskesmas Kabupaten Wajo, UNHAS Makassar.
Awusi RYE, Yusrizal Djam‟an Saleh, Yuwono Hadiwijoyo, 2009, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penemuan TB Paru di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah, Volume 25, No 2, Juni 2009, hlm 59-68
Bagoes Widjanarko,, et al. 2016, Pengaruh Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Petugas Pemegang Program Tuberkulosis Paru Puskesmas Terhadap Penemuan Suspek TB Paru di Kabupaten Blora, Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, Volume 1, No 1, Januari 2016, hlm. 41-52.
Danusantoso, Halim, 2012, Buku Saku Ilmu Penyakit Paru, EGC, Jakarta.
Kemenkes RI, 2018, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengandalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta.
Dian Ayulestari, dkk, 2014, Hubungan Kinerja Petugas dengan Case Detection Rate (CDR) di Puskesmas Kota Makassar.
KBBI Edisi Ketiga, 2021, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta, hlm. 584.
Kementrian Kesehatan RI, 2012, Profil Kesehatan Indonesia 2012, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
-------------------, 2019, Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB) Nomor 364/MENKES/SK/V/2009. Jakarta.
Kusumaningtyas, Ika, Hubungan Karakteristik Petugas Laboratorium Puskesmas dengan Case Detection Rate TB Paru di Kabupaten Kudus. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.
Mandal, et al, 2018, Penyakit Infeksi, Terjemahan oleh Juwalita Surapsari, Erlangga. Jakarta.
Yayun Maryun, 2016, Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Petugas Program TB Paru Terhadap Cakupan Penemuan Kasus Baru BTA (+) di Kota Tasikmalaya Tahun 2006, Tesis, Universitas Diponegoro Semarang.
Zulkoni, Akhsin, 2020, Parasitologi, Nuha Medika. Yogyakarta.