CAPAIAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU DI PUSKESMAS SEDINGINAN KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2022
Abstract
Kegiatan di posyandu dimaksudkan untuk memantau status gizi balita dan melihat tingkat partisipasi masyarakat. Dampak atau akibat yang mungkin timbul jika balita tidak dibawa ke posyandu yaitu dapat menyebabkan tidak terpantaunya pertumbuhan dan perkembangan balita dan berturut-turut berisiko keadaan gizinya memburuk sehingga dapat mengalami gangguan pertumbuhan. Tujuan dari residensi ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan, memprioritaskan masalah, mencari alternatif pemecahan masalah, dan membuat perencanaan intervensi (Plan of Action) sesuai dengan alternatif pemecahan masalah terkait kunjungan balita ke posyandu di Puskesmas Sedinginan Kabupaten Rokan Hilir. Metode kualitatif, dengan pendekatan Rapid Assessment Procedures (RAP). Teknik pengambilan informan menggunakan Purposive Sampling yaitu kepala puskesmas dan pemegang program gizi di puskesmas. Analisis data dengan wawancara mendalam, telusur dokumen dan observasi. Prioritas masalah yaitu rendahnya kunjungan balita ke posyandu di Puskesmas Sedinginan Kabupaten Rokan Hilir. Intervensi yang dapat dilakukan yaitu mengajak kader dan nakes agar lebih proaktif, pelaksanaan kampanye gerakan masyarakat hidup sehat dan rumah sehat, penambahan peralatan pendukung promkes, perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan. Diperlukan revitalisasi posyandu dan program posyandu untuk meningkatkan capaian imunisasi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
References
Andryana, R. (2015). Minat Ibu Mengunjungi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Baru Kecamatan Tampan. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Pekanbaru: Universitas Riau.
Anisa, dkk. (2016). Pedoman Pelaksanaan Posyandu. Yogjakarta : Nuta Medika.
Asanab, F., Limbu, R., & Ndoen, E. M. (2019). Capaian Faktor Keteraturan Ibu dalam Menimbang Balita di Posyandu. Journal of Health and Behavioral Science, 1(3), 140–148.
Aswadi, dkk. (2018). Perilaku Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tarakan Kecamatan Wajo Kota Makassar. Al-Sihah Public Health Science Journal Vol. 10 No.1.
Dinkes Provinsi Riau. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2020. Pekanbaru: Dinkes Provinsi Riau.
Ismawati, C. (2012). Posyandu dan Desa Siaga. Bantul: Mulia Medika
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Kemenkes. (2012). Buku Saku Posyandu. Jakarta : Kementerian Kesehatan.
Khrisna, E., Aisyah, S., & Amalia, R. (2020). Capaian Faktor yang Memengaruhi Frekuensi Kunjungan Balita ke Posyandu. Jurnal SMART Kebidanan, 7(2), 82.
Notoatmodjo, S. (2012). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sihotang, H.M.I. (2017). Faktor Penyebab Penurunan Kunjungan Bayi di Posyandu Puskesmas Langsat Pekanbaru Tahun 2016. Journal Endurance Vol. 2 No.2.
Universitas Hang Tuah Pekanbaru. (2021). Panduan Residensi. Pekanbaru: Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
Suharmiati. (2017). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Daerah Terpencil Perbatasan Di Kabupaten Sambas (Studi Kasus di Puskesmas Sajingan Besar). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 15 No. 3 Juli 2017: 223–231.
Sulistiyawati, dkk. (2014). Evaluasi Proses Pembinaan Posyandu oleh Tenaga Kesehatan di wilayah Kerja Puskesmas Kota Singkawang Kalimantan Barat. Semarang. Universitas Diponegoro.
Wahidin. (2016). Capaian Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Kunjungan Ibu dengan Anak Balita ke Posyandu dalam Kegiatan Penimbangan di Wilayah Kerja Puskesmas Suradita Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Tahun 2016. Jurnal JKFT Vol.2 No.2.
Wawan. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogjakarta: Nuha Medika.
Wirapuspita, R. (2018). Insentif dan Kinerja Kader Posyandu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No.1.
Yustanta, B. F. (2020). Optimalisasi Kunjungan Posyandu Balita Melalui Program Inovasi “Corong Posyandu”. Journal of Community Engagement and Employment Vol. 2 No.1