DETERMINAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA UNGGUL NEGERI 1 BAITUSSALAM ACEH BESAR

Abstract

Perilaku merokok di kalangan remaja hingga kini masih menjadi masalah yang cukup serius dengan jumlah yang meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Riskesdas Provinsi Aceh (2018), proporsi merokok penduduk umur ≥10 Tahun pada Kabupaten Aceh Besar tercatat sebanyak 19,26%, sedangkan proporsi merokok setiap hari pada kategori umur 15-19 tahun sebanyak 78,55%. Dampak negatif perilaku merokok dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan remaja, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan perilaku merokok di kalangan remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan perilaku merokok pada siswa di SMA Unggul Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di SMA Unggul Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar pada tanggal 11 sampai 20 Januari 2022. Sampel penelitian berjumlah 94 siswa laki-laki dan keseluruhan populasi menjadi sampel dengan teknik total sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan aplikasi SPSS ver 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak merokok (68,09%), memiliki pengetahuan baik (72,34%), tidak dipengaruhi teman (56,38%), tidak terpapar iklan rokok (70,21%), terpapar media promosi kesehatan (57,45%), mudah mengakses pembelian rokok (54,26%) dan memiliki aktifitas fisik yang rendah (52,13%). Terdapat hubungan antara pengetahuan (p-value=0,020), pengaruh teman (p-value=0,000), akses memperoleh rokok (p-value=0,011) dan aktifitas fisik remaja (p-value=0,004) dengan perilaku merokok siswa. Tidak ada hubungan bermakna antara keterpaparan iklan rokok (P-Value=0,318), keterpaparan media promosi kesehatan (P-Value=0,216) dengan perilaku merokok. Diharapkan kepada pihak sekolah SMA Unggul Negeri 1 Baitussalam agar dapat memberikan edukasi dan konseling tentang bahaya rokok bagi remaja dalam upaya pencegahan perilaku merokok, ataupun mendorong siswa perokok untuk berhenti merokok. Selain itu pihak sekolah wajib menegakkan KTR di lingkungan sekolah dan disarankan untuk memfasilitasi ruang, fasilitas dan kegiatan guna meningkatkan aktifitas fisik bagi siswa di sekolah.