MANAJEMEN OBAT DI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU

Abstract

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan kesediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk mengingkatkan mutu kehidupan pasien, survei yang peneliti lakukan ada beberapa masalah yang terjadi di instalasi farmasi seperti kurangngnya SDM Apoteker dan pemberian obat diberikan asisten apoteker tanpa pengontrolan dari apoteker serta kerjasama tim yang tidak solid dan perencanaan pengadaan obat yang tidak baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen obat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan design rapid assesment. Informan dalam penelitian ini berjumlah 2 orang. Hasil yang ditemukan yaitu sumber daya manusia dan kompetensi yang belum mencukupi, sumber pendanaan yang memadai, sarana dan prasarana yang ada di instalasi farmasi belum memenuhi standar karena gedung belum terpusat di satu tempat dan berjarak cukup jauh antara gedung satu dengan yang lain, prosuder manajemen obat telah tersedia dan layanan sistem informasi PILAR belum berjalan baik dan terintegrasi dengan aplikasi SIMRS. Perlunya menambah serta meningkat kualitas SDM, dan menyediakan saranan prasaran untuk obat serta menyempurnakan sistem informasi.