PENGGUNAAN GADGET TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PADA MAHASISWA
Abstract
Gadget merupakan kebutuhan bagi seluruh manusia dalam menghadapi perkembangan teknologi digital, bahkan penggunaan gadget tanpa disadari berdampak terhadap kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan penggunaan gadget terhadap keluhan kesehatan pada mahasiswa. Variabel independent terdiri dari lama penggunaan gadget, jumlah kepemilikan gadget, tujuan menggunakan gadget, perasaan tidak pakai HP, upaya mengatasi keluhan yang dirasakan selama menggunakan gadget dan variabel dependen yaitu keluhan kesehatan. Populasi penelitian seluruh mahasiswa semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021 yang aktif di STIKes Hang Tuah Pekanbaru, dengan jumlah sampel sebanyak 149 orang secara accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan rapid survey dimana responden mengisi kuesioner dalam bentuk google form yang sudah valid dan reliabel. Analisis data terdiri dari univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh hubungan yang signifikan secara statistik untuk seluruh variabel penelitian terhadap dengan keluhan kesehatan dimana p-value < 0,05. Artinya terdapat hubungan antara variabel independent (lama penggunaan gadget, jumlah gadget, tujuan menggunakan gadget, perasaan tidak pakai HP, dan upaya mengatasi keluhan) dengan variabel dependen (Keluhan Kesehatan). Berdasarkan nilai Prevalens Odss Ratio (POR) diketahui bahwa hubungan yang erat terdapat antara variabel tujuan menggunakan gadget yaitu 2,460 (0,939-6,444) artinya tujuan menggunakan gadget untuk belajar dan bekerja berisiko menyebabkan keluhan kesehatan selama menggunakan gadget sebanyak 2,4 kali dibandingkan tujuan menggunakan gadget untuk media sosial dan games. Variabel yang empat lainnya memiliki nilai POR < 1 artinya faktor yang dicurigai sebagai resiko ternyata secara statistik merupakan faktor protektif. Oleh sebab itu, perlu dilakukan edukasi dan advokasi lebih lanjut kepada mahasiswa terhadap dampak penggunaan gadget bagi kesehatan.
References
Chandra, J., & Kartadinata, E. (2018). Hubungan antara durasi aktivitas membaca dengan astenopia pada mahasiswa. Jurnal Biomedika dan kesehatan, 1(3), 185-190.
Diarti, E., Sutriningsih, A., & Rahayu, W. (2017). Hubungan Antara Penggunaan Internet Dengan Gngguan Pola Tidur Pada Mahasiswa Psik Unitri Malang. Jurnal Nursing , 1 (2).
Marpaung, J. (2018). Pengaruh penggunaan gadget dalam kehidupan. KOPASTA: Journal of the Counseling Guidance Study Program, 5(2).
Masthura, S., Iqbal, M., & Renila, A. S. (2018). Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah di SDNegeri 1 Kota Banda Aceh. Jurnal Aceh Medika, 2(1), 171-175.
Medelin.F , Merylin.P ( 2020) The Relationship of Screen Time and Asthenopia Among Computer Science Students Universitas Klabat. Nutrix Journal
Nasyahtadila, V., Djunaedi, E., Suparni, S., & Laras, D. S. (2022). Jarak, Durasi, dan Keluhan Kelelahan Mata dalam Penggunaan Gadget Civitas Akademika STIKes Dharma Husada Bandung Tahun 2020. Jurnal Sehat Masada, 16(1), 58-68.
Pane, J. P., Saragih, I. S., & Laoli, T. L. (2022). Hubungan Lama Penggunaan Gadget dengan Kejadian Astenopia pada Mahasiswa Program Studi Ners. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 4(3), 947-954.
Putri, E. (2022). An impact of the use Instagram application towards students vocabulary. Pustakailmu. id, 2(2), 1-10.
Rifa'i, M., Safri, & Dewi, Y. I. (2019). Hubungan Tingkat Stres Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau dengan Durasi Penggunaan Smarttphone Pada Pagi Hari. Ners Indonesia , 9 (2), 117-128.
Simamora, A. S. M. T., Suntoro, I., & Nurmalisa, Y. (2016). Persepsi orangtua terhadap dampak penggunaan gadget pada anak usia pendidikan dasar. Jurnal Kultur Demokrasi, 4(6).
Tatminingsih, S. (2017). Dampak penggunaan TIK terhadap perilaku anak usia dini: studi kasus pada anak usia 4-7 tahun. Jurnal Pendidikan, 18(1), 42-52.
Thomée, S., Härenstam, A., & Hagberg, M. (2011). Penggunaan ponsel dan stres, gangguan tidur, dan gejala depresi di kalangan dewasa muda-sebuah studi kohort prospektif. BMC kesehatan masyarakat , 11 (1), 1-11